Akhir - Akhir ini youtube dan media sosial digemparkan dengan video yang memperlihatkan suara terompet yang berasal dari langit, video amatir tersebut di upload beberapa hari yang lalu. Pasalnya suara terompet yang banyak orang menyebutnya dengan tiupan terompet sangkakala ini terdengar di Amerika Serikat hingga Jerman, berkan jangkauan suaranya yang jauh inilah mempuab sebagian warga menjadi ketakutan. Namun sejumlah pendapat dari para ahli mulai bermunculan, sehingga sontak memberi ketenangan bagi semua orang yang mendengarnya.
Sejumlah teori diungkapkan oleh para ahli mengenai asal-muasal suara tersebut bisa terdengar oleh manusia. Dari beberapa teori yang muncul, analisa ahli Geologi asal Azerbaijan Elchin Khaliov ini mungkin salah satu yang paling masuk akal.
"Kami telah menganalisis catatan suara tersebut dan menemukan bahwa sebagian besar spektrum asal suara tersebut terletak dalam kisaran infrasonik, yaitu tidak terdengar oleh manusia," katanya, seperti dikutip dari Sott.
Namun apa yang didengar oleh manusia adalah hanya sebagian kecil dari kekuataan sebenarnya dari suara-suara tersebut. Suara tersebut merupakan emisi akustik di frekuensi rendah dalam kisaran antara 20 Hz hingga 100 Hz yang dimodulasi oleh gelombang infrasonik ultra rendah 0,1 Hz sampai 15 Hz.
Tak hanya itu, NASA juga ikut menjelaskan mengenai asal muasal terjadinya suara tersebut. Berikt penjelasan dari NASA.
Dalam ilmu geofisika, mereka disebut gelombang akustik-gravitasi yang terbentuk di bagian atas atmosfer khususnya pada batas atmosfer dan ionosfer.
"Ada banyak penyebab mengapa gelombang tersebut dapat dihasilkan beberapa diantaranya gempa bumi, letusan gunung api, angin topan, badai, tsunami dan banyak lagi," tambahnya.
Namun senandung suara tersebut skalanya dapat diamati dari segi daerah tertutup dan kekuatannya jauh melebihi fenomena yang didengar oleh kebanyakan orang.
Menurut Khalilov, sumber suara yang banyak didengar oleh beberapa orang itu merupakan manifestasi kuar dan gelombang akustik-gravitasi besar yang memproses energi dalam skala besar.
Proses ini meliputi jilatan api matahari yang kuat dan arus energi besar yang dihasilkan bergegas menuju permukaan bumi dan mendestabilisasi magnetosfer, ionosfer dan atmosfer atas.
Dengan demikian, efek dari jilatan api matahari yang kuat: dampak gelombang kejut dalam angin matahari, aliran sel-sel dan semburan radiasi elektromagnetik adalah penyebab utama dari generasi gelombang akustik-gravitasi.
Penasaran dengan bagaimana suara yang disebut dengan terompet sangkakala tersebut? Silahkan simak videonya di bawah ini :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar